user_mobilelogo

Monitoring Vegetasi dilaksanakan pada eks Blok RKT 2021 sebanyak 6 petak sampling dengan total plot ukur sebanyak 250 PU dengan hasil jumlah jenis vegetasi tegakan tinggal untuk permudaan tingkat semai 22 jenis, pancang 21 jenis, tiang 34 jenis, pohon 56 jenis dan semua tingkatan dari semai sampai dengan pohon 57 jenis. Sedangkan kerapatan atau potensi vegetasi jenis komersil pada tingkat semai 10.020 btg/Ha, pancang 2.078 btg/Ha, tiang 208 btg/Ha dan pohon 69,70 btg/Ha yang semuanya melebihi standar minimal kecukupan permudaan tegakan tinggal sehingga tidak perlu dilakukan kegiatan Pengayaan di areal berhutan kurang permudaan, namun bisa melakukan kegiatan Rehabilitasi pada areal terbuka sementara seperti bekas TPn, jalan sarad, jalan cabang, bekas camp atau lokasi terbuka lainnya. Berdasarkan nilai INP, jenis vegetasi yang sangat berperan / berpengaruh di komunitasnya dari tingkat pohon sampai dengan semai adalah jenis medang, meranti merah, ubar dan pisang-pisang. Indeks Dominasi (C) vegetasi tingkat pancang, pola penyebaran jenis lebih terpusat/mengelompok dengan kata lain dominasi vegetasi lebih terkonsentrasi pada satu jenis saja. Sedangkan vegetasi tingkat pancang, tiang dan pohon pola penyebaran jenisnya lebih tersebar tidak terpusat/ mengelompok dengan kata lain dominasi vegetasinya secara bersama-sama oleh beberapa jenis. Indeks Keanekaragaman Jenis (H’) semua tingkatan vegetasi dari tingkat pohon, tiang, pancang dan semai termasuk kategori Tinggi, artinya keanekaragaman jenis vegetasinya sangat banyak dalam komunitas vegetasi. Indeks Kemerataan (E) semua tingkatan vegetasi mulai dari tingkat semai, pancang, tiang dan pohon termasuk kategori Tinggi untuk kemerataan atau kelimpahan jenisnya, artinya jenis-jenis pada tingkatan pohon tersebar merata dalam komunitas vegetasi. Indeks Kekayaan Jenis (R1) vegetasi tingkat pohon dan tiang termasuk kategori Tinggi, artinya kekayaan jenisnya banyak dalam komunitasnya, sedangkan pada tingkat pancang dan semai termasuk kategori Sedang, artinya kekayaan jenis vegetasinya cukup kaya di dalam komunitas. Jenis–jenis yang dilindungi oleh pemerintah maupun dunia internasional (IUCN dan CITES)  terdapat 13 jenis, terdiri dari 9 jenis yang dilindungi IUCN (4 jenis CR, 2 EN, 3 VU), 6 jenis endemik Kalimantan (2 jenis endemik sekaligus IUCN) dan tidak ada jenis berdasarkan regulasi pemerintah atau CITES. Jenis-jenis yang dilindungi oleh pemerintah dan dunia internasional (IUCN dan CITES) yang tergolong kelompok kayu komersil, kebanyakan mempunyai INP > 1 artinya jenis-jenis tersebut tidak langka, malah berperanan penting serta berpengaruh pada komunitas hutan. Namun perlu pengelolaan pemanenan yang menerapkan prinsip-prinsip pemanenan ramah lingkungan atau Reduced Impact Logging (RIL) secara berkelanjutan. Jumlah jenis vegetasi nir-kayu anggrek 9 jenis, palem 3 jenis dan tidak diketemukan jenis kantong semar, dengan kerapatan atau potensi vegetasi anggrek 15,20 N/Ha, palem 8,60 N/Ha dan kantong semar nihil. Berdasarkan nilai INP > 15, anggrek ada 5 jenis dan palem 3 jenis termasuk kategori Sangat Berperanan, serta memiliki 2 jenis yang dilindungi yaitu anggrek tebu berdasarkan PP No. 7 / 1999 dan vegetasi daun payung / daun sang gajah berdasarkan P.106 / 2018 serta tidak ada jenis yang dilindungi berdasarkan IUCN dan CITES